Sabtu, 18 Oktober 2008

Pacaran = Zina

Saat ini bukan hal aneh lagi jika kita melihat sepasang remaja bergandengan tangan, bermesra-mesraan, bahkan berciuman di tempat umum. Pacaran, itulah sebutannya. Tidak memandang usia, baik mahasiswa, SMA, SMP, bahkan anak SD pun sudah ada yang mengarah kesana. Seakan-akan hal ini sudah menjadi budaya bangsa kita ini.Alasannya pun bermacam-macam, mulai dari perkenalan sebelum menuju ke jenjang rumah tangga hingga ada pula yang hanya untuk bersenang-senang.

Lalu, bagaimanakah pandangan Islam sebenarnya tentang hal ini? Dan bagaimana “pacaran” yang islami?

Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw. Sabdanya : “Nasib anak Adam mengenai zina telah ditetapkan. Tidak mustahil dia pernah melakukannya. Dua mata, zinanya memandang. Dua telinga, zinanya mendengar. Lidah, zinanya berkata. Tangan zinanya memegang. Kaki, zinanya melangkah. Hati, zinanya ingin dan rindu, sedangkan faraj (kemaluan) hanya mengikuti dan tidak mengikuti.” (Hadis Shahih Muslim No. 2282)
Jika kita melihat dari Hadis Shahih Muslim tersebut, sudah jelas-jelas bahwa Pacaran itu termasuk Zina.

Zina Mata = Memandang
Zina Telinga = Mendengar
Zina Lidah = Berkata
Zina Tangan = Memegang
Zina Kaki = Melangkah
Zina Hati = Ingin dan Rindu

.

Memang ini semua masuk dalam kategori Zina kecil. Tapi ini semua menjadi pintu untuk melakukan Zina besar (ML/Making Love), seperti dijelaskan pada akhir hadis yang berbunyi “…sedangkan faraj (kemaluan) hanya mengikuti dan tidak mengikuti.”

Kenapa? Karena tidaklah mungkin orang akan berzina besar, jika zina kecil ini tidak dilakukan terlebih dahulu. Dan bisa kita saksikan sendiri, sudah banyak poling yang menyatakan bahwa lebih dari 50% remaja yang yang pacaran sudah pernah melakukan ML. Jadi meskipun zina kecil, hal ini juga tetap haram hukumnya.

Hukum Zina

Al-Imam Ahmad berkata: “Aku tidak mengetahui sebuah dosa -setelah dosa membunuh jiwa- yang lebih besar dari dosa zina.”

Dan Allah menegaskan pengharamannya dalam firmanNya:
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali? dengan (alasan) yang? benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina kecuali orang-orang yang bertaubat …”
(Al-Furqan: 68-70).

Dalam ayat tersebut, Allah menggandengkan zina dengan syirik dan membunuh jiwa, dan vonis hukumannya adalah kekal dalam adzab berat yang berlipat ganda, selama pelakunya tidak menetralisir hal tersebut dengan cara bertaubat, beriman dan beramal shalih.

Solusi

Sebagian dari kita, mungkin obat dari rindu adalah memandang foto, namun justru inilah yang akan menambah rasa rindu itu . Ada syair yang mengatakan : ? Dan kau mengira bahwa itu dapat mengobati luka (syahwat)mu, padahal, dengan itu berarti kau menoreh luka di atas luka.

Jadi, mengingat bahayanya, sebaiknya jika kita selalu menundukkan pandangan pada lawan jenis yang bukan mahram.

Dan di dalam Musnad Imam Ahmad, diriwayatkan dari Rasulullah:

“Pandangan itu adalah panah beracun dari panah-panah iblis. Maka barangsiapa yang memalingkan pandangannya dari kecantikan seorang wanita, ikhlas karena Allah, maka Allah akan memberikan di hatinya kelezatan sampai pada hari? Kiamat.”

Nabi pernah ditanya tentang hal yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam Neraka, beliau menjawab: “Mulut dan kemaluan”. At-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih.”

Serta dalam Al-Quran dijelaskan:

“Dan hamba-hamba Ar-Rahman, yaitu mereka yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (Al-Furqan: 63).

Jadi kunci pertamanya adalah menjaga pandangan, menjaga lisan, menjaga langkah, serta menjaga pikiran. Namun, jika anda tidak berhasil, maka solusi satu-satunya adalah menikah.
Pacaran, sebagian menganggap ini adalah hal wajar untuk mengenal lebih dekat sebelum melangsungkan pernikahan. Pacaran bukanlah jaminan langgengnya suatu hubungan berumah tangga. Contoh nyatanya bisa anda lihat pada pasangan-pasangan selebriti kita. Banyak sekali dari mereka yang cerai, walaupun sebelum menikah mereka berpacaran dahulu dalam waktu yang cukup lama. Maka, solusi yang benar adalah ta´aruf.

Ta´aruf, mengenal dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip islami. Biasanya dilakukan di rumah pihak wanita, dengan menggunakan hijab (penghalang yang tidak memungkinkan kita untuk bertatapan secara langsung), dan dengan didampingi oleh muhrim pihak wanita. Kaku? Memang, tapi inilah cara yang sebenarnya. Tetapi dengan kemajuan teknologi, mungkin hal ini bisa dilakukan melalui telephone, email, atau mungkin chating. Tentunya dengan tetap mengedepankan norma-norma Islam.

Semoga kita terhindar dari hal-hal yang diharamkan Allah. Amin

Di Edit Ulang 4 Maret 2008. Menghilangkan “Nikah dulu Rumah Tangga Kemudian” yang diambil dari buku M.Fauzil Adhim.

Penulis :

Agam Rosyidi

Referensi :

Al-Quran, penerbit J-Art
Terjemahan Hadis Shahih Muslim, penerbit KBC
Indahnya Pernikahan Dini, oleh M. Fauzil Adhim
Jangan Dekati Zina, oleh Imam Ibnu Qayyim Al-jauziyah

Jumat, 17 Oktober 2008

Memilih Pasangan Hidup - Pria Idaman

May 17, 2008 – 10:34 am | by tintin

original post:

http://deconlabel.com/2008/05/17/memilih-pasangan-hidup-pria-idaman/

Beberapa hari ini , saya blogwalking ke beberapa temen dan menemukan postingan² seorang jombloers yang mengharapkan seorang pria idaman dengan kriteria² yang telah disebutkannya, selain itu juga ada teman yang masih menjalin hubungan, dan semoga segera secepatnya dilanjutkan ke pernikahan, dan ada seorang lagi yang lagi direcokin bossnya untuk mencari orang yang baik :D

Yang menarik, salah seorang dari mereka membuat tulisan tentang pria idaman, dan tentulah pria idaman disini adalah sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Dan setiap masing² orang mempunya harapan dan pandangan sendiri tentang seorang pria idaman.

Sebagai seorang pria, saya bukan orang yang sempurna sebagai seorang suami dan qowwam bagi keluarga saya, tetapi dari agama ISLAM, yang diturunkan oleh ALLAH melalui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah dijelaskan bagaimana pria idaman itu.

Kita pernah mendengar sebuah hadits tentang dipilihnya wanita karena 4 hal

“Perempuan itu dikawini atas empat perkara, yaitu: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Akan tetapi, pilihlah berdasarkan agamanya agar dirimu selamat.”

(H.R. Bukhari dan Muslim)

Dari hadits di atas ALLAH dan RasulNYA memberikan petunjuk dengan memilih yang baik agamanya (dalam hal ini adalahpaham agamanya dengan benar dan istiqomah dalam mengamalkannya).

Hal ini juga berlaku bagi wanita apabila memilih seorang pria, bahkan ada tambahan dengan penegasan dari sebuah hadits

”Kalau datang kepadamu seorang pria yang meminang yang kau senangi agama dan akhlaqnya, maka terimalah. Kalau tidak, bisa menjadi fitnah di atas bumi dan kerusakan yang besar.”

(HR Tirmidzi dan selainnya)

Dari hadits di atas dijelaskan bahwa apabila ada seorang laki² yang engkau senangi dan baik agama DAN akhlaknya maka diperintahkan untuk dipilih.

Kenapa kok dikatakan AGAMA & AKHLAK nya ..?? kenapa kok bukan agamanya saja atau akhlaknya saja?

Karena apabila baik agamanya tetapi akhlaknya tidak baik akan timbul kerusakan, dan begitu pula apabila akhlaknya baik tetapi agamanya tidak baik maka akan timbul kesesatan.

Sebagai contoh, apabila ada seorang laki² yang paham agama, tahu halal & haram, tetapi akhlaknya kepada orang lain terutama kepada istri dan keluarganya kasar dan kaku, maka akan timbul keruskan dalam keluarga itu, bisa jadi nasehat² laki² tersebut akan mental dan tidak bisa diterima oleh orang lain bahkan oleh keluarganya apabila keluarganya ada kesalahan.

Contoh lain lagi, apabila ada seorang laki² yang akhlaknya baik, suka bersedekah, suka menolong,mudah tersenyum (jangan terus²an entar disangka orang gila :P), tetapi pemahaman agamanya kurang, seperti dia tidak tahu bagaimana tata cara beribadah yang benar (sing penting ibadah, bener nggak bener uurusan belakangan), maka akan timbul kesesatan dan mengakibatkan kesesatan bagi keluarganya kelak. Kenapa ?

Agama ISLAM sudah ada tuntunannya yang jelas diberikan oleh ALLAH melalui RasulNYA. Dari mulai cara bermuamalah dalam kehidupan sehari-hari baik untuk ALLAH, diri sendiri dan orang lain, tatacara ibadah, hukum², bahkan hal² kecil sudah ada tuntunannya, dan kita tinggal mengikuti, tanpa mengurangi dan menambahi, karena ISLAM adalah agama yang sempurna, tidak dikurangi dan tidak ditambahi (QS.Al Maidah ayat 3).

Jadi wajib bagi seorang laki² mengetahuinya, dan hal ini sebagi bekal untuk diajarkan kepada keluarganya kelak, dan untuk menjaga keluarganya dari api neraka.

Sebagai kesimpulan, seorang pria idaman dalam pandangan ISLAM (agama yang sempurna) yang diterangkan oleh ALLAH dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ditonjolkan tidak memandang pada bentuk fisik (ganteng, atletis, cute, imut, gagah, dll), meski hal ini adalah sebagai penunjang sebagai penyejuk mata dan ketenangan hati kita. Tetapi tetap yang paling utama adalah dua hal tadi.

Dan sudah sepantasnya kita mengikuti petunjuk yang telah diberikan kepada kita dari ALLAH dan RosulNYA, bukankah sebaik² petunjuk adalah dariNYA …??

semoga bermanfa’at

Allohu’alam bishowab.

Memilih Pasangan Hidup 2 - Wanita Idaman

May 21, 2008 – 4:57 pm | by tintin

original post:

http://deconlabel.com/2008/05/21/memilih-pasangan-hidup-2-wanita-idaman/

Alhamdulillah, setelah menulis tentang memilih pasangan hidup yang ditujukan untuk para wanita yang mendambakan pria idaman dalam pandangan ISLAM, sekarang saya angkat menulis lawannya, yaitu menulis tentang memilih wanita idaman menurut ISLAM.

Tulisan ini saya tujukan untuk kawan² saya yang sedang berusaha untuk mencari, dan selalu berdoa dan berharap agar segera diberikan seorang wanita idaman sebagai pendampingnya. Selain itu juga teman² saya wanita yang ingin berusaha untuk menjadi wanita idaman bagi pasangannya kelak.

Wahai Nasiguri, Cahyo, Firman, Poleng, Rifqi, Dion, Arul, dan anak² TPC yang masih jombloers dan ingin segera married :) tulisan ini untukmu kawan. Semoga dimudahkan ALLAH mendapatkan wanita idamanmu .. aminn ..
Well, sesungguhnya tulisan ini saya ambil dari tulisan seorang ulama yang makalah aslinya yang berjudul “20 petunjuk dalam memilih istri” Insya ALLAH akan saya kasihkan di akhir tulisan ini. Dari artikel beliau akan saya tuliskan yang penting dan akan saya coba ringkas, dan saya coba berikan penjelasan tambahan.

Sebagian orang, mendefinisikan wanita idaman mungkin sebagai wanita yang cerdas, cantik, seksi, aduhai, dan sedap dipandang mata. Selain itu mungkin juga da yang menambahkandengan kaya, sampai ada orang yang beranggapan bahwa “yang penting, cantik, pintar, cerdas, kaya, tidak cacat, mencintai dengan sepenuh hati, dll”.

Setiap orang mempunyai kriteria masing² dalam mendefinisikan wanita idamannya, sedangkan ALLAH dan RasulNYA telah mensifati seorang wanita idaman adalah seorang wanita yang sholehah. Bagaimana mengetahui wanita itu sholehah atau tidak ?

Mari kita lihat petunjuk yang diberikan Rasulullah

1. Taat Beragama

Rasulullah SAW bersabda :

“Perempuan itu dikawini atas empat perkara, yaitu: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Akan tetapi, pilihlah berdasarkan agamanya agar dirimu selamat.”

(H.R. Bukhari dan Muslim)

Hadits di atas menunjukkan kriteria umum yang biasanya menjadi bahan pertimbangan seorang laki² dalam memilih seorang wanita, dan Rasulullah memerintahkan kita untuk memilih karena agamanya, maksudnya adalah wanita yang ta’at dengan agamanya, wanita yang taslim dengan aturan² dan hukum² dalam ISLAM. Dan dikabarkan bila kita memilih wanita tersebut karena agamanya, niscaya kita akan beruntung, karena akan menenangkan jiwa. Kemudian dengan seorang wanita yang paham akan agamanya, dan gerak geriknya selalu sesuai dengan agama, hal ini sudah meliputi segala kebaikan yang ada padanya, termasuk aqidahnya akhlaknya yang islami, dan keta’atannya.

2. Perawan
Rasulullah pernah bersabda kepada sahabat beliau, Jabir Radhiallohuanhu sepulang dari perang Dzatur Riqa’

“Wahai Jabir, apakah nanti kamu akan kawin?” Saya menjawab: “Ya, wahai Rasulullah.” Sabdanya: “Dengan janda atau perawan?” Saya menjawab: “Janda.” Sabdanya: “Mengapa bukan perawan, supaya kamu dapat bergurau dengannya dan ia pun dapat bergurau denganmu?” Saya menjawab: “Sesungguhnya bapakku telah wafat saat perang Uhud, sedangkan beliau meninggalkan tujuh anak perempuan kepada kami. Oleh karena itu, aku menikah dengan seorang janda perempuan yang ‘mumpuni’, ia dapat mengasuh mereka dan melakukan kewajiban terhadap mereka.” Sabdanya: ” Engkau benar, insya Allah.”

(H.R. Bukhari dan Muslim)

Hadits diatas mendorong kepada kita untuk memilih wanita yang masih perawan, yaitu perempuan yang belum pernah bersetubuh atau belum pernah menikah. Untuk alasan lebih lengkap silahkan merujuk pada artikel ini.

Meski diutamakan untuk memilih perawan, tetapi bukan berari memilih janda bukan keutamaan, hal ini terlihat dari hadits diatas, kenapa sahabat Jabir memilih seorang Janda. (Allohu’alam)

3. Berakhlak Baik

Mendapatkan seorang wanita yang berakhlak baik sesuai dengan apa yang dituntunkan dalam Al Qur’an wa Sunnah, merupakan kenikmatan dan rizki yang sangat besar. Diantara beberapa sifat dan akhlak baik adalah penyabar, amanah, tidak materialis dan selalu ridho, senang menyambung ikatan kerabat, pandai menyimpan rahasia, ridho terhadap ujian dan nikmat dari ALLAH, tidak bersolek ketika keluar rumah, besar kasih sayangnya kepada anak kecil, perangai dan kata-katanya menyenangkan, besar cintanya dan hemat.

4. Memikat Hati

ISLAM tidak melarang kita untuk memilih seorang wanita yang cantik, dan memikat hati. Tetapi tetap yang kita utamakan adalah agama dan akhlaknya, karena hal tersebut lebih utama dan lebih menenangkan jiwa.

ALLAH berfirman dalam penggalan surat An Nisaa ayat 3 :

“Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, …”

5. Kufu’ dalam beragama

Yang dimaksud se kufu’ dalam beragama adalah, setara atau sepadan. Dalampengertian yang lain sekufu’ adalah kedudukan setara antara calon suami dan calon istri. Dalam hal ini yang dianjurkan sekufu’ adalah dalam amsalah agama. Kenapa ? Karena agama merupakan bekal utama yang melandasai kemampuan dan tanggung jawab seorang perempuan untuk menjadi istri yang shalihah.

Islam mengajurkan memilih yang sekufu dalam beragama tujuannya agar tercipta keluarga sakinah mawaddah dan warahmah. Bila antara suami istri terdapat perbedaan-perbedaan mencolok dalam bidang akhlaq dan ibadah, apalagi istri jauh lebih rendah daripada suami, hal ini semacam ini akan menghambat upaya menciptakan rumah tangga yang dipenuhi kemesraan, kebahagiaan, dan penuh tanggung jawab kepada Allah. Demikianlah, karena istri yang tidak kufu’ memiliki pandangan yang berbeda dalam menilai baik buruk suatu masalah sehingga dalam rumah tangga muncul dua norma yang bisa berbeda. Hal ini sangat berbahaya bagi pembinaan akhlaq suami istri dan anak-anaknya. Bukanlah tujuan setiap orang membina rumah tangga adalah untuk memperoleh kebahagiaan sebesar-besarnya di dunia dan keselamatan di akhirat kelak? Kalau tujuan semacam ini tidak dapat diwujudkan, yang akan terjadi adalah perselisihan yang menyebabkan perderitaan.

6. Subur

ISLAM mengajurkan untuk memilih wanita yang subur, hal ini sesuai dengan anjuran dari Rasulullah dalam haditsnya

“Kawinlah dengan perempuan pecinta lagi bisa punya anak banyak (subur) agar aku dapat membanggakan jumlahmu yang banyak di hadapan para nabi pada hari kiamat nanti.”

(H.R. Abu Dawud dan Nasa’i)

Tujuan utama menikah adalah untuk mendapatkan keturunan, maka dari itu kita dianjurkan untuk memilih wanita yang subur. Jika kita mendapati bahwa wanita yang kita pilih ternyata tidak subur, maka bersabarlah dan tetap berusaha dan berdoa serta berharap hanya kepada ALLAH semata. Lakukanlah usaha yang syar’i, jangan ke dukun, atau kyai yang memberikan petunjuk² tidak sesuai dengan petunjuk Rasulullah.

7. Mudah Dilamar

Saat ini banyak para wanita yang terkadang bila ingin dinikahi akan meminta mahar yang sangat besar sehingga akan memberatkan calon suami yang akan menikahinya. Padahal hal ini bertentangan dengan petunjuk dari Rasulullah.

“Sesungguhnya wanita yang membawa berkah yaitu bila ia mudah dilamar, murah maskawinnya, subur peranakannya.”

(H.R.Ibnu Hibban, Hakim, dan lain-lain, dari ‘Aisyah)

Hadits diatas menjelaskan bahwa wanita yang membawa berkah adalah seorang wanita yang mudah dilamar dan murah mas kawinnya dan subur peranakannya.

Mudah dilamar maksudnya adalah, menerima lamaran seorang laki² muslim yang ta’at beribadah, dan baik akhlaknya tanpa melihat status kekayaan, sosial, ketampanan dan pekerjaan.

Meski begitu bagi laki² yang ingin melamar hendaknya juga telah mempunyai pekerjaan (usaha atau nafkah bagi istri) dan mempersiapkan tempat tinggal sebelum meminang seorang wanita yang dipilihnya. Hal ini adalah lebih baik dan menenangkan hati bagi wanita yang akan dinikahinya. Jika belum maka janganlah berhenti berusaha dan tetap berharap serta berdoa kepada ALLAH semoga ALLAH membukakan pintu rizki selebar-lebarnya dengan menikah.

Demikian tulisan diatas semoga bermanfaat bagi para pria yang ingin mencari wanita idaman, dan bagi para wanita yang ingin menjadi seorang wanita idaman bagi suaminya atau pasangannya kelak.

Meski begitu kita mengetahui bahwa tidak ada yang sempurna, baik pria maupun wanita, tetapi setidaknya kita ada petunjuk dalam mengusahakan diri kita untuk menjadi lebih baik dihadapan ALLAH. Semoga dimudahkan. Amin ..

Allohu’alam bishowab.