Jumat, 13 Februari 2009

Valentine’s Day…


Kalau orang-orang (terutama anak muda) merasa gembira dan semangat menyambut hari ini, saya justru merasa terenyuh. Karena menurut saya, valentine’s day ini adalah contoh Ghazwul Fikr yang sangat sukses tertanam didalam jiwa generasi muda islam. Entah kenapa. Padahal jelas-jelas hal ini tidak ada dalam islam. Dan kita semua pun tahu gimana sejarah adanya valentine’s day ini (kalo belom tahu dan ingin tahu, klik di sini).

Sebenarnya gimana sih hukum valentine dalam islam? Syaikh Muhammad al-Utsaimin ketika ditanya tentang Valentine's Day mengatakan, "Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena alasan berikut:

Pertama; ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari'at Islam.

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawabannya” (Al Isra’ : 36).

Oleh karena itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng (mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)

Rasulullah s.a.w juga bersabda :Man tasyabbaha biqaumin fahuwa minhum.” Artinya “Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.

Kedua; ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) -semoga Allah meridhai mereka-. Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah subhanahu wata’ala melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya."

Sebagian besar ulama Islam seperti Ibnu Qayyim dan Ibnu Taimiyah melarang umat Islam untuk ikut merayakan valentine. Menurut beliau, hari besar yang diharamkan untuk terlibat di dalamnya adalah semua jenis hari raya pemeluk agama lain selain Islam. Bahkan beliau meluaskan mengertiannya bahwa tidak hanya yang terkait dengan hari besar agama non Islam, tetapi hari raya apapun yang tidak ada dasarnya dalam Islam pun juga diharamkan untuk menjalankannya.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur'an surat Al Kaafirun ayat 6 :
"Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku."

Islam tidak mengenal hari kasih sayang. Kasih sayang dalam Islam bersifat universal, tidak dibatasi waktu dan tempat dan tidak dibatasi oleh objek dan motif. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad:"Cintailah manusia seperti kamu mencintai dirimu sendiri." (H.R. Bukhari).

Islam sangat melarang keras untuk saling membenci dan bermusuhan, namun sangat menjunjung tinggi akan arti kasih sayang terhadap umat manusia. Rasulullah saw. bersabda :

"Janganlah kamu saling membenci, berdengki-dengkian, saling berpalingan, dan jadilah kamu sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Juga tidak dibolehkan seorang muslim meninggalkan (tidak bertegur sapa) terhadap sudaranya lewat tiga hari" HR. Muslim.

Kasih sayang dalam Islam diwujudkan dalam bentuk yang nyata seperti silaturahmi, menjenguk yang sakit, meringankan beban tetangga yang sedang ditinpa musibah, mendamaikan orang yang berselisih, mengajak kepada kebenaran (amar ma'ruf) dan mencegah dari perbuatan munkar.

Wallahu Alam Bishowab..

Artikel lain tentang Valentine, klik di sini

Sumber:

http://tanbihul_ghafilin.tripod.com/valentineday.htm

http://windarstory.blogspot.com/2007/02/pandangan-islam-terhadap-valentine.html

http://www.alsofwah.or.id/cetakannur.php?id=314

0 komentar: