Sumber: http://tazkiatunnafs.multi
Hari ini aku melihat seribu bidadari
bersenandung riang di tepian sungai firdaus
melantunkan syair-syair cinta yang menyentak jiwa
begitu syahdu
dengan senyum ikhlas dari kedua bibir indahnya.
Sungguh di wajahnya terpancar keindahan antara langit dan bumi
Satu bidadari telah pergi
penuhi panggilan suci
menjadi abdi cinta sang lelaki mulia
meleburkan hasrat dalam indahnya naungan illahi
sebuah pesona cinta Ar Rassyi
Jauh di tanah kering di sana
terduduk sang lelaki malang yang menunggu setia takdir cintanya.
Menemukan belahan jiwanya
Sekelebat rindu muncul dari kedua mata redupnya
‘tuk berjumpa sang pemilik kerudung surga
namun……
gundah tengah menyelimuti jiwanya
takut, sang bidadari bukan untuknya
resah, “pantaskah aku tuk sang bidadari?” pikirnya
oh, malang nian sang lelaki itu
jiwanya terperangkap oleh kegundahan dunia
wajahnya semakin pucat merana
dilihatnya, noda-noda pekat itu mulai menggerogoti permata hatinya
sungguh ia telah dirundung duka
duka yang mendalam
akankah ada secercah cahaya baginya?